Fixed Bias
2. Analisa prinsip kerja dari rangkaian fixed bias berdasarkan nilai parameter yang didapatkan ketika percobaan
jawab:
Rangkaian fixed bias beroperasi dengan mengandalkan nilai-nilai yang diperoleh dari percobaan. Dalam eksperimen ini, kita menggunakan komponen seperti transistor NPN, resistor pada basis (RB), resistor pada kolektor (RC), dan sumber tegangan sebesar 12 volt (Vcc).Berikut prinsipnya:
- Resistor basis (RB) dan resistor kolektor (RC) berperan sebagai pembagi tegangan untuk menciptakan tegangan basis yang tepat (Vb). Nilai-nilai resistansi RB dan RC dipilih secara hati-hati agar membentuk pembagi tegangan sesuai dengan karakteristik transistor dan kebutuhan aplikasi.
- Transistor NPN adalah komponen aktif yang mengatur aliran arus kolektor-emas (Ic) berdasarkan arus basis-emas (Ib). Resistor kolektor (RC) bertanggung jawab mengatur arus kolektor transistor.
- Tegangan kolektor (Vc) dan tegangan basis (Vb) diukur dengan memperhitungkan nilai-nilai tegangan sumber (Vcc) dan pembagi tegangan (RB1 dan RB2). Penting untuk menjaga tegangan kolektor (Vc) tetap di bawah nilai Vcc agar transistor tetap beroperasi dalam mode aktif.
Rangkaian fixed bias sebenarnya berfungsi dengan tujuan memberikan tegangan basis yang tetap pada transistor, sehingga transistor dapat mengatur arus kolektor dengan lebih efisien. Pemilihan nilai-nilai komponen tersebut menjadi faktor kunci untuk memastikan kinerja yang diinginkan dan stabilitas operasi transistor dalam rangkaian ini.
4. Tentukan titik kerja (Q point) dari percobaan fixed bias, self bias, dan voltage divider bias (dalam bentuk grafik)
jawab:
5. Nilai apakah yang mempengaruhi perubahan titik kerja (Q point)
Dalam konteks fixed bias, perubahan titik kerja biasanya dapat disebabkan oleh beberapa faktor berikut:
- Nilai Resistor Basis (RB): Fluktuasi nilai resistor basis (RB) memiliki dampak langsung pada arus basis (Ib), yang selanjutnya memengaruhi arus kolektor (Ic) dan tegangan kolektor-emas (Vce). Jika RB bertambah besar, Ib akan menurun, dan sebaliknya. Variasi RB dapat menggeser posisi Q Point pada karakteristik transistor.
- Nilai Resistor Kolektor (RC): Nilai resistor kolektor (RC) juga berpengaruh terhadap arus kolektor (Ic) dan tegangan kolektor-emas (Vce). Peningkatan RC akan menurunkan Ic, sementara Vce cenderung meningkat. Perubahan RC dapat memengaruhi posisi Q Point.
- Nilai Tegangan Sumber (Vcc): Perubahan nilai tegangan sumber (Vcc) mempengaruhi batas atas tegangan kolektor-emas (Vce) ketika transistor beroperasi. Penambahan Vcc akan meningkatkan potensial Vce yang tersedia, yang dapat memengaruhi posisi Q Point.
- Nilai-nilai Parameter Transistor: Perbedaan karakteristik transistor, seperti hfe (gain arus), Vbe (tegangan basis-emas), dan Vce (tegangan kolektor-emas), antar transistor dapat menyebabkan variasi dalam Q Point.
- Perubahan Temperatur: Suhu lingkungan memiliki dampak signifikan terhadap karakteristik transistor. Peningkatan suhu cenderung mengurangi nilai hfe dan Vbe, yang dapat menggeser Q Point.
- Toleransi Komponen: Toleransi dalam nilai-nilai resistor juga dapat menyebabkan ketidaksempurnaan dalam Q Point, karena nilai sebenarnya mungkin sedikit berbeda dari nilai yang diharapkan.
Ketidaksesuaian data yang diperoleh dapat disebabkan oleh kurangnya kehati-hatian dalam pelaksanaan praktikum atau kemungkinan adanya faktor-faktor yang tidak mendukung, seperti peralatan yang kurang optimal.
1. Download video percobaan disini
2. Download video penjelasan analisa disini
Komentar
Posting Komentar